Analisis unsure imaji pada puisi
KEMERDEKAAN
Nama : MUSHAITIR
Ketika ruang kembali terang
Itulah terangnya matahari yang
menembus
Celah dedaunan
Embun pagi seolah menguap
Diatas jalan-jalan berlumpur,
diatas tegalan.
Dan puluha kaki kasar petani
Bergerak sigap ke hilir
Puluhan kaki petani ini kemudian
Berubah menjadi seratus, seribu,
Puluhan, bahkan ratusan ribu.
Diatas rumput,
Di aspsl tengah kota.
Atau dijalan dan diatas kreta,
Sepanjang rel
Atau juga di peron-peron
stasiun.
Lelaki dan perempuan bergerak
kearah yang sama.
Berdempal-dempal mereka
berdesakan
Menjadi satu,
Membawa bendera merah da putih
serta teriak
Merdeka !
Analisis imajinasi seni pada
puisi khairil anwar “merdeka”
Ketika ruang kembali terang
Itulah terangnya matahari yang
menembus
Celah dedaunan
→Imajinasi pengindraan tyang di
gunakan pada bait puisi di atas yakni indra ”pengglihatan” yakni
ruang...terang...matahari. dapat di ketahiui sorang yang membuat puisi tersebut
dapat melihat terangnya sinar matahari.
Embun
pagi seolah menguap
Diatas
jalan-jalan berlumpur, diatas tegalan.
Dan
puluhan kaki kasar petani
Bergerak
sigap ke hilir
Pengindraan dlm bait puisi tersebut
yang digunakan yakni:
→
indra “gerak”
dapat diketahui dari baris puisinya “ puluhan kaki kasar petani bergerak sigap ke
hilir”
sedangkan
→indra
“penglihatan”
ia melihat kaki yang sedang bergerak ke hilir.
Puluhan kaki petani ini kemudian
Berubah menjadi seratus, seribu,
Puluhan, bahkan ratusan ribu.
Diatas rumput,
Di aspali tengah kota.
→Pengindraan yang di gunakan
yakni indra “penglihatan” dapat di ketahui dari baris puisi
yakni “puluhan kaki petani ini kemudian berubah menjadi
seratus..... bahkan ratusan ribu di atas rumput” /maksud dari kalimmat tersebut para
petani yang mulanya berjumlah sedikit tiba-tiba menjadi banyak dan berjalan di
atas rerumputan dan sampai di tengah jaln aspal myang terdapat di tengah kota.
Atau
dijalan dan diatas kreta,
Sepanjang
rel
Atau
juga di peron-peron stasiun.
Lelaki
dan perempuan bergerak
kearah
yang sama.
Berdempal-dempal
mereka berdesakan
Menjadi
satu,
Membawa
bendera merah dan putih serta teriak
Merdeka
!
Pengindraan yang terdapat pada bait
puisi tersebut yakni indra “ penglihatan”, “gerak”, dan “ pendengaran”. Dapat di ketahui dari baris
puisinya yakni:
-
Indra
penglihatan→ di jalan
dan di atas kreta, sepanjang rel. Atau juga di peron-peron stasiun. Maksud dari kalimat
tersebut bahwa ia melihat orang-orang yang berada di atas kereta dan di
peron-peron stasiun.
-
Indra gerak→
lelaki dan perempuan bebrgerak ke arah myang sama, berdempal-dempal mereka
berdesakan menjadi satu. Maksud dari kalimat puisi tersebut yakni
lelaki dan perempuan bergerak dan berkumpul menjadi satu membuat suasana
menjadi ramai dan akhirnya menjadi berdesakan.
-
Indra pendengaran→
teriak merdeka ! maksudnya menimbulkan suara terikan yang
kedengaran membuat suana ramai dengan teriakan merdeka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar