Sabtu, 03 November 2012

puisi cinta


DARA BERMATA SIPIT

Dara bermata sipit berkulit putih
Disinari cahaya lampu putih duduk di atas dua roda
Kulihat ia bersenda gurau mengisahkan canda tawa tersenyum manja
Menutupi duka dalam benak yang menyiksa
Tak sedikitpun keraguan pada dirinya
Dara bermata sipit berkulit putih
Terpanggil batin manarik tubuh terseret kedepan
Semakin jelas kutatap wajah indah menawan
Ooohh..alangkah sempurna wajah ciptaan Tuhan
Ku terbawa suasana berjuta keindahan
Dara bermata sipit berkulit putih
Suasana malam di taburi gemerlap bintang
Sesayup redup masuk kedalam kamar, menghilang
Kutunggu suasana itu lagi menjelang
Keindahan wajah akan terus terbayang.

By:
MUSHAITIR


HANYA KAU

Teriring salam sejuta harap menentang jiwa mengungkap sebuah rasa terpendam dalam benak fikir sejuta keluh kesah.
Aku tidak mau melihat kau maneteskan air mata
Aku tidak mau kau merasakan duka
Aku tidak mau hati mukian merana
Aku tidak mau melihat goresan luka membekas
Hapus semua keraguan tanpa tersisa
Berlarilah menu juterbit surya
Bebaskan diri dari keluh kesah menentang
Kau..hanya kau
Biarkan bibir ini berkata
Lantang tegas menggema satu ruang
Sunyi sepi tiada lagi dalam jiwa
Kutemani kau dalam jangka panjang
Tanpa syarat membatasi jarak pandang
Akan kupersembahkan manisnya kebahagian
Hanya Untuk Kau gadis yang kusayang

By:
MUSHAITIR
RUANG

Dalam satu ruang terkumpul berbagai corak
Mambawa duka membawa kebahagiaan
Lalu ia menyembunyikan corak itu
Sungguh pintar tapi belukar
Ia terus bicara tak perduli sekitar ruang
Tak tau kapan mulut terkunci rapat
Mengusik dalam penak, bosan.
Ia pergi suasana tenang
Damai tercipta tanpa ada belukar
Di sudut terdiam dengan kesibukan
Menatap layar jari-jemari berdansa
Sekilas kuhampiri bertanya
Kau siapa?
Aku bagian dari tulang rusuk mu.

By:
MUSHAITIR


SENYUM MEMBAWA LUKA

Seketika ia hadir membawa senyuman manis
Lalu pergi meninggalkan luka teriris
Tak perduli seberapa kuat menahan duka
Tubuh Berbaring tengadah dada
Bertahun-tahun rasa terpendam
Terbalas dengan luka sangat dalam
Pesona alam semakin kelam
Tetesan air mata pandangan menjadi buram
Selembar kertas putih bertinta
Terlipat rapi kuning berpita
Tak disangka telah dipinang
Sang pemuda dari seberang



By:
MUSHAITIR


Manusia dan binatang
Tempayan bekas bergelimang emas
Lekas pergi dari sini
Tak usah kau bujuk diriku
Kutau siapa kau
Hanya ular berbisa madu
Melingkar di atas kursi
Bermulut kecil menelan berjuta mangsa
Tempayan bekas bergelimang emas
Lekas pergi dari sini
Tak usah kau bujuk diriku
Kutau siapa kau
Harimau dengan taring tajam
Menerkam siang dan malam
Bersarang luas di kerangkeng emas
Tempayan bekas bergelimang emas
Lekas pergi dari sini
Tak usah kau bujuk diriku
Kutau siapa kau
Manusia berkepala ular bertubuh harimau
pintar berbelit dan menerkam
tak perduli mangsa
asalkan perut buncitmu puas
enyah saja kau   

MUSHAITIR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar